DANA I Nasyiatul Aisyiyah Kota Pontianak Hasilkan 28 Kader Calon Penerus Estafet Kepemimpinan
Penulis: Ufi Ruhama’, M.Pd.B.I
MYKALBAR.COM – Nasyiatul Aisyiyah Kota Pontianak menggelar Darul Arqam Nasyiatul Aisyiah I (DANA I) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Barat pada Sabtu dan Ahad, 5-6 Maret 2022.
DANA I merupakan salah satu bentuk perkaderan formal Nasyiatul Aisyiyah tingkat dasar. Peserta diikuti oleh perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah se Kota Pontianak.
Pembukaan DANA yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Maret 2022 yang dihadiri oleh PDM Kota Pontianak, Aisyiyah Kota Pontianak, PWNA Kalbar, serta perwakilan AUM dan Ortom se Kota Pontianak.
Achmad Mupahir, S.Ag mewakili PDM, dalam sambutannya berharap kader Nasyiah Kota Pontianak agar terus aktif berdakwah dalam bidang sosial dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Kader Nasyiah hendaknya selektif dalam menyerap serta mengakses informasi terbaru, menyaring dan menyampaikannya kepada masyarakat dengan sumber yang jelas.
Lebih lanjut beliau menegaskan sebagai kader, Nasyiah harus dapat membantu dan terlibat di masyarakat dan dirasakan keberadaannya di kalangan komunitas perempuan secara luas.
Siti Maryam, S.Pd dalam sambutannya mewakili Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalimantan Barat memberikan apresiasi untuk kegiatan perkaderan yang dilaksanakan yang diikuti oleh perwakilan AUM tingkat Kota Pontianak dan PDNA di daerah.
Beliau memberikan motivasi bagi para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dan totalitas sehingga dapat bergabung menjadi kader di Nasyiatul Aisyiyah.
DANA I yang mengangkat tema Optimalisasi Kader Nasyiah dalam Membangun Progresivitas Organisasi diharapkan agar menjadi ujung tombak pergerakan organisasi Perempuan Muhammadiyah, khususnya di Kota Pontianak.
Ufi Ruhama’, M.Pd.B.I, Ketua Umum PDNA Kota Pontianak dalam sambutannya mengatakan bahwa Nasyiah harus bergerak dinamis dan progresif dalam menjalankan Amanah, terutama keberpihakan terhadap solusi dalam permasalahan perempuan dan anak. Nasyiah harus menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari permasalahan yang ada.
Lebih lanjut Ufi mengatakan, kader Nasyiah adalah aktivis perempuan yang hadir untuk masyarakat dalam rangka transformasi sosial dan menjadi nafas bagi organisasi, mengaksentuasikan pribadinya untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas iman dan ilmu yang kemudian dapat melakoni perannya dengan seimbang secara progresif dan dinamis di tengah kemajuan digitalisasi, sehingga Nasyiah memiliki corak khas tersendiri ditengah masyarakat.
Senada dengan ini, dalam wawancara yang disampaikan oleh Yossy Syafariah, S.P, selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa perkaderan DANA I yang diikuti oleh 28 peserta ini akan menjadi cikal bakal kader yang akan meneruskan estafet pada kepemimpinan selanjutnya.
“DANA II yang akan kami laksanakan pada pertengahan tahun nanti diharapkan akan melahirkan embrio baru bagi pembentukan dan pengembangan cabang yang ada di Nasyiatul Aisyiyah nanti,” lanjut Yossy.