Penulis: Beny Kawistoro
MYKALBAR.COM – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalimantan Barat, melalui Panitia Syiar Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi sedianya akan menggelar Konferensi Pers untuk mengawali semarak di bulan suci Ramadan, dengan kegiatan Syiar Ramadan 1442 Hijriah / 2021 Masehi.
Bertemakan ‘Ramadhan Digital Mencegah Mafsadat: Melakukan Adaptasi dan Transformasi Digital Kader Dakwah’, kegiatan ini diselenggarakan di Aula Gedung Dakwah PW Muhammadiyah Kalbar, jalan Ahmad Yani, Kubu Raya, Senin siang (12/4).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PW Muhammadiyah Kalbar, DR. Malik Saepudin, S.K.M., M.Kes menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Amar Maruf Nahi Munkar. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini adalah suatu kemungkaran.
Melalui MCCC ini, pihaknya dengan Surat Keputusannya, sudah melakukan langkah-langkah yang taktis dalam penanganan Covid-19.
“Seberat apapun, jika dilakukan bersama-sama, cepat dan sigap, maka penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik. Karena jika sudah ada transisi lokal di Kalbar itu sangat berbahaya, maka dari itulah MCCC selalu bersinergi dengan Gubernur Kalbar, terutama dalam hal penanganan Covid-19 di Kalbar,” ujarnya di hadapan awak media.
Malik merasa dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kalbar sudah baik, dengan bukti rendahnya angka penularan di banding wilayah lain di Indonesia.
“Jangan mengabaikan suatu bencana, tetap harus waspada! Muhammadiyah saat ini tetap eksis melawan Covid-19, di saat yang lainnya tengah berdamai dengan Covid-19,” serunya.
Pihaknya akan tetap melakukan monitoring, terutama pada aktivitas Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Ortom di Kalbar.
“Apalagi terkait hal-hal kecil, seperti memakai masker dan jaga jarak. Karena kita menjadi salah satu contoh teladan bagi penerapan prokes Covid-19 di Kalbar. Sampai kapanpun, apalagi untuk satu bulan ke depan (selama Ramadan), kami tetap memantau pencegahan dan penanganan Covid-19, terutama untuk di lingkungan Muhammadiyah Kalbar,” terangnya.
Malik juga membeberkan bahwa saat ini MCCC Kalbar telah menyusun suatu rumusan dalam penanganan Covid-19, di antaranya harus memiliki sikap anti terhadap Covid-19. Lalu, terkait Covid-19 yang masih bermutasi, maka persoalan semacam ini harus dikuasai dengan baik (penanganannya).
“Durasi waktu, sebaiknya segala aktivitas waktunya bisa dikurangi menjadi setengah saja, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan Imunitas tubuh. Artinya, Muhammadiyah melalui MCCC berkomitmen untuk senantiasa mengawal upaya-upaya pencegahan dan penangann Covid-19 di daerah masing-masing dengan bekerja sama dengan pemerintah setempat,” pungkasnya.