MYKALBAR.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) melakukan riset dengan judul “STEAM sebagai Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Problem Solving pada Anak”.
Anggota Tim PKM-RSH tersebut terdiri dari Intan Putri Permatasari (Pendidikan Guru PAUD) sebagai Ketua, Della Ulia Nendra (Pendidikan Guru PAUD) dan Vivi Egi Yunika (Manajemen) sebagai anggota. Kegiatan ini didampingi oleh Dr. Sudarti, M.Pd selaku Dosen Pendamping.
Riset ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora (RSH).
Lokasi riset ini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3, Jalan Abdul Rahman Saleh nomor 3, Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Objek dari riset adalah anak kelompok B2 yang berusia 5-6 tahun yang berjumlah 26 orang dengan jenis kelamin 6 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. Pemilihan obyek didasarkan pada hasil diskusi dengan kepala sekolah dan guru kelompok B2.
Beberapa riset menunjukkan bahwa STEAM dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional pada anak. STEAM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan lima bidang ilmu pengetahuan yaitu science, technology, engineering, art, dan mathematic.
Ketua Tim Intan Putri Permatasari mengatakan pembelajaran berbasis STEAM merupakan pengalaman belajar yang menarik bagi anak.
“Melalui pembelajaran STEAM, guru mendorong anak untuk mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan baru, mendorong anak untuk memecahkan masalah dan mencari solusi dari masalah tersebut,” katanya.
Menurut Intan, hal ini memungkinkan mengintregasikan pembelajaran berbasis proyek ke dalam STEAM dapat secara efektif meningkatkan motivasi belajar, pemahaman anak terhadap materi, kemampuan kolaboratif, kreativitas, literasi sains, dan keterampilan komunikasi.
“Tahapan pembelajaran STEAM sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran PAUD, karena selain anak merasa lebih antusias dalam mengikuti pembelajarannya, penerapan menggunakan STEAM juga merupakan pembelajaran kontekstual,” ujar Intan.
Riset ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada guru PAUD dalam menerapkan pembelajaran STEAM, sehingga dapat menambah wawasan guru dalam proses pembelajaran.
Selain itu ke depannya bisa diterapkan di sekolah PAUD lainnya yang belum menerapkan pembelajaran STEAM. PKM-RSH ini juga diharapkan bisa menghasilkan luaran berupa laporan kemajuan, laporan akhir, serta artikel ilmiah yang dapat dipublikasi pada Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi Sinta 2.