MYKALBAR.COM – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kreativitas digital para pendidik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Pontianak mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada 1 Oktober 2024.
Kegiatan berupa pelatihan game edukasi bagi guru-guru dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Pontianak. Kegiatan dibuka oleh Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Pontianak, H. Supardi S.IP serta dihadiri oleh 6 kepala sekolah dari Perguruan Muhammadiyah Kota Pontianak.
Sebanyak 30 orang peserta guru yang berasal dari 6 sekolah yaitu SMA Muhammadiyah 2 Pontianak, SMK Muhammadiyah 3 Pontianak, SMP Muhammadiyah 2 Pontianak, SMP Muhammadiyah 3 Pontianak, SD Muhammadiyah 2 Pontianak, dan SD Muhammadiyah 3 Pontianak mengikuti pelatihan dengan antusias.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut memfokuskan pada pemanfaatan platform Wordwall dan Kahoot untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Tema pelatihan yaitu Gamifikasi merupakan topik yang penting dan relevan dengan tren pendidikan saat ini, di mana pendekatan gamifikasi pada pembelajaran dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Dengan memanfaatkan elemen-elemen permainan seperti tantangan, poin, dan penghargaan, gamifikasi dapat meningkatkan motivasi serta partisipasi siswa dalam proses belajar.
Oleh karena itu, integrasi gamifikasi, seperti yang diterapkan melalui platform Wordwall dan Kahoot, tidak hanya memudahkan proses penyampaian materi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif siswa, menjadikan pembelajaran lebih efektif dan bermakna.
Pelatihan ini dipandu oleh dua pemateri dari Fakultas Teknik dan IImu Komputer Universitas Muhammadiyah Pontianak, Syarifah Putri Agustini Alkadri S.T.,M.Kom dan Ramlah M.Pd,.
Kedua pemateri memberikan bimbingan dalam pembuatan game edukasi berbasis digital.
Syarifah Putri Agustini Alkadri yang juga ketua pengabdian, menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali guru-guru dengan keterampilan baru dalam mengajar, terutama dalam konteks pembelajaran modern yang memanfaatkan teknologi.
“Pembelajaran di era digital membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif. Dengan menggunakan Wordwall dan Kahoot, para guru dapat menciptakan aktivitas pembelajaran yang lebih menarik dan melibatkan siswa secara aktif,” ujar Syarifah.
Wordwall memungkinkan pembuatan permainan edukatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum, sementara Kahoot memberikan kesempatan bagi guru untuk menyelenggarakan kuis interaktif yang bisa dimainkan secara langsung di kelas.
Ramlah menambahkan bahwa kedua platform tersebut tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
“Melalui game edukasi, siswa akan lebih bersemangat dalam belajar, dan ini merupakan salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna,” jelas Ramlah.
Para peserta pelatihan pun menyambut baik program ini. Ahmad, satu di antara guru peserta dari SMP Muhammadiyah 1 Pontianak, merasa bahwa pelatihan ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana teknologi bisa diintegrasikan dalam pembelajaran.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Kini kami memiliki banyak ide untuk diterapkan di kelas dengan menggunakan Wordwall dan Kahoot,” katanya.
Di akhir kegiatan peserta diminta untuk mempresentasikan hasil project game edukasi dan terlihat mayoritas peserta dapat membuat dan menggunakan game edukasi dengan baik.
Universitas Muhammadiyah Pontianak berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam upaya membangun ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan berbasis teknologi di kalangan guru-guru Muhammadiyah Pontianak.