Penulis : Samsul
MYKALBAR.COM – Rumah Sakit Besalin Jeumpa yang berlokasi di Jalan Sultan Abdurrahman, Kota Pontianak, sedang dalam proses akuisisi menjadi amal usaha Muhammadiyah.
Oleh pemilik asalnya, Rumah Sakit Bersalin Jeumpa diwakafkan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar). Kemudian oleh PWM Kalbar, pengelolaannya diserahkan kepada Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak.
Seiring pergantian kepemilikan tersebut, dilakukan serah terima jabatan Direktur Utama Rumah Sakit Jeumpa yang dilaksanakan pada Senin, 1 Desember 2025.

Serah terima dilakukan dari direktur utama sebelumnya, Mohamad Taufik, kepada Bambang Suberkah yang akan memimpin periode 1 Desember 2025 hingga 30 November 2026.
Acara ini turut dihadiri jajaran PWM Kalbar, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Kalbar, serta Rektor UM Pontianak beserta sejumlah dosen.
Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Heriansyah, menegaskan bahwa masa transisi ini akan fokus pada pembenahan tata kelola.
“Pertama kita lakukan perubahan tata kelola. Karena ini transisi, kita ambil dan kelola manajemennya secara profesional,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengembangan rumah sakit menjadi prioritas, sejalan dengan ketentuan bahwa rumah sakit khusus tidak lagi diperkenankan.
“Kita kembangkan menjadi rumah sakit umum milik Muhammadiyah. Tentu kita minta bantuan MPKU, PWM, PP termasuk PDM agar sama-sama membangun rumah sakit ini,” katanya.
Lebih jauh, Heriansyah menyebut bahwa pengembangan tersebut juga akan berkontribusi pada dunia pendidikan. Rumah sakit ini ke depan disiapkan menjadi lahan praktik mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa bisa praktik di rumah sakit sendiri tanpa harus menggunakan rumah sakit luar. Bahkan kita ingin membuka fakultas kedokteran,” jelasnya.
Ketua MPKU Kalimantan Barat, Asep Ahmad Saefullah, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya Rumah Sakit Muhammadiyah pertama di provinsi ini.
“Hari ini kita saksikan penyerahan Rumah Sakit Jeumpa menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Kita berbahagia dan bangga bahwa Kalimantan Barat akhirnya punya rumah sakit Muhammadiyah,” tuturnya.
Ia berharap rumah sakit dapat berkembang dan meningkatkan kapasitas pelayanan, termasuk target menyediakan hingga 100 kamar.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Kalbar Muhammad Ishak Jumarang, menekankan pentingnya menjaga identitas rumah sakit. Ia berharap proses administrasi peralihan segera rampung.
“Nama Jeumpa ingin kami pertahankan sebagai penghargaan kepada wakif yang telah mewakafkan tanah dan rumah sakit ini,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan ke depan terkait kompetensi rumah sakit. “Tidak ada lagi tipe A, B, C, dan D. Yang ada adalah rumah sakit kompetensi. Karena itu, kita harus menonjolkan kemampuan sesuai sumber daya yang dimiliki,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan penguatan manajemen, Muhammadiyah menargetkan Rumah Sakit Besalin Jeumpa segera bertransformasi menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jeumpa sebagai pusat pelayanan dan pendidikan kesehatan di Kalimantan Barat.

