MYKALBAR.COM – Tanpa dukungan vaksinator dari berbagai instansi, Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama Kalimantan Barat tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan sabar, para vaksinator ini melayani satu persatu peserta yang datang.
Di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, pos-pos vaksinasi ini diatur secara berderet. Peserta pun tinggal menunggu giliran, untuk mendapatkan suntikan vaksin oleh vaksinator yang bertugas.
Vaksinator dari Kesdam XII/Tanjungpura, Sersan Dua (Serda) M. Roofif Almajid dan dua rekannya mengisi satu di antara pos vaksinasi yang disediakan panitia. Selama tiga hari mendukung vaksinasi lintas agama, Serda Roofif mendapatkan cukup banyak pengalaman.
Ia bercerita, dalam sehari di pos tempatnya bertugas bisa menyuntik ratusan peserta. “Saya tidak menghitung berapa jumlahnya. Tapi sehari bisa mencapai ratusan,” katanya saat diwawancarai jurnalis My.Kalbar.com, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Di antara ratusan peserta yang disuntiknya, kata Serda Roofif, sikapnya cukup beragam. Ia mengaku sangat berkesan ketika ada peserta yang badannya besar, ternyata takut dengan jarum suntik. “Saya nggak nyangka juga, saya lihat orangnya kuat, besar, eh ternyata takut jarum,” katanya.
Meski menemukan beberapa peserta yang takut jarum, tidak satu pun peserta yang sampai batal disuntik vaksin. “Nggak ada (yang sampai batal), karena kami paksa,” ujarnya sembari tertawa kecil.
Serda Roofif mengatakan, vaksinasi adalah upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti vaksinasi, meskipun punya ketakutan dengan jarum suntik.
Berdasarkan pengalamannya menyuntik, Serda Roofif mengatakan memang cukup banyak yang grogi ketika hendak disuntik. “Awalnya saja grogi, tapi habis disuntik tidak apa-apa. Kami tanya apakah sakit, katanya tidak sakit,” ujar Serda Roofif.
Serda Roofif mengaku menjadi vaksinator adalah pengalaman yang menyenangkan. Sebab ia bisa berbaur sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.