MYKALBAR.COM – Ucapan “Bismilahirrahmanirrahim” dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar Dr. Pabali Musa menandai dibukanya peringatan Milad 112 Hijriah/109 Masehi Muhammadiyah di Kalimantan Barat.
Seremoni pembukaan Milad Muhammadiyah dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat 22 Oktober 2021. Pembukaan milad diikuti keluarga besar Muhammadiyah Kalbar secara luring dan daring.
Pada kesempatan ini, Pabali Musa mengatakan bahwa 80 persen isi Alquran itu adalah peringatan tentang masa lalu. Jadi, 80 persen kandungan Alquran itu adalah sejarah.
Sementara dalam peringatan Milad Muhammadiyah ini, Pabali Musa berharap ada nilai sejarah di Muhammadiyah yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada panitia yang menyiapkan beragam kegiatan untuk memperingati Milad Muhammadiyah. “Terima kasih kepada panitia yang mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka mensyukuri kelahiran Muhammadiyah,” katanya.
Pabali mengatakan, menyampaikan tiga catatan terkait Milad Muhammadiyah. Pertama, milad merupakan gebyar kaderisasi karena melibatkan semua komponen di Muhammadiyah dalam kegiatan ini. Gebyar milad ini sekaligus untuk menarik simpatisan untuk bergabung menjadi kader Muhammadiyah.
Kedua, menumbuhkan rasa bangga dengan Muhammadiyah dan bermuhammadiyah. “Maka gebyarkanlah suasana milad ini. Tepasang berbagai ucapan dan selamat, itu dalam rangka menggebyarkan semangat bermuhammadiyah,” katanya.
Ketiga, melalui peringatan milad ini, Muhammadiyah ingin berperan aktif membangun simpati dan memberi manfaat kepada masyarakat melalui semangat Al-Maun.
Apalagi di tengah persoalan pandemi Covid-19 ini, Pabali Musa mengatakan memberi manfaat kepada bangsa menjadi inti dari peringatan Milad Muhammadiyah. “Berbagi kepada masyarakat dan bangsa dalam masa pandemi Covid-19, itu adalah intinya,” katanya.
Berdasarkan informasi dari dinas kesehatan, kata Pabali Musa, Covid-19 saat ini masih harus diwaspadai. Sebab di daerah perbatasan, kasus Covid-19 mulai naik lagi dengan masuknya pekerja migran yang melewati jalur tak resmi. “Dari perbatasan nanti bisa menyebar ke kota,” katanya.
Oleh karena itu, Pabali Musa mengimbau masyarakat harus tetap waspada. Apalagi di lingkungan Muhammmadiyah sendiri, belum ada kebijkan pencabutan prokes Covid-19.
Demikian pula di Kalbar, belum ada daerah yang benar-benar bebas dari Covid-19. “Yang ada hanya level PPKM atau zonanya turun,” ujar Pabali Musa mengingatkan.
Ia mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan Muhammadiyah dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Misalnya dengan melaksanakan vaksinasi Covid-19 di tingkat pusat hingga daerah.
Khususnya kepada Panitia Milad Muhammadiyah di Kalbar, ia berpesan agar semua kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan prototol kesehatan (prokes). “Untuk kegiatan yang offline, jumlah yang hadir agar dibatasi,” katanya.