MYKALBAR.COM – Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMA SMK Swasta (FKKSS) Kalimantan Barat memberikan catatan pada momen peringatan Hari Guru tahun 2022 ini.
Ketua FKKSS Kalimantan Barat Deni Hamdani menyoroti begitu dominannya sekolah negeri menyerap siswa di Kalimantan Barat, dibandingkan dengan sekolah swasta.
“Di hari ulang tahunnya guru ini, sekolah swasta Kalimantan Barat mendapat kado pil pahit. Lantaran sekolah swasta banyak ditinggalkan oleh siswanya yang dominan terserap oleh sekolah negeri,” kata Deni pada Jumat 25 November 2022.
Ia mengatakan, beberapa sekolah berusaha bertahan dengan jumlah siswa hanya belasan. Mereka berupaya untuk tetap menjalankan roda pendidikan secara maksimal yang mereka miliki.
“Tidak sedikit sekolah swasta yang terpapar tutup dikarenakan jumlah siswa yang minim,” kata Deni.
Padahal, baru saja sekolah swasta ini dihadapkan pada permasalahan Covid-19 yang sudah hampir 3 tahun. Mengakibatkan turunnya pendapatan secara ekonomi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah swasta.
Deni yang juga Kepala SMA Muhammadiyah 1 Pontianak mengatakan, jika memperhatikan UU bahwa tanggung jawab pendidikan itu ada pada pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
“Dalam pengelolaan dan pemanfaatan APBD dan APBN tentunya masyarakat yang notabennya adalah swasta punya hak yang sama untuk mengelolanya,” kata Deni.
Menurut Deni, Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMA SMK Swasta Kalimantan Barat punya tawaran sebagai solusi dalam mengelola siswa antara sekolah negeri dan swasta.
Ia mengatakan, dalam penerimaan siswa baru hendaknya ada pembagian persentase yaitu 40 persen untuk sekolah negeri dan 60 persen sekolah swasta.
Di akhir pernyataannya, Deni mengucapkan selamat Hari Guru. “Semoga dapat mencerdaskan bangsa dan mencerahkan semesta,” katanya.