MYKALBAR.COM – Melihat dua kata “Lintas Agama” membuat Rahel tak ragu datang ke Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Di kampus yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Pontianak tersebut, sedang berlangsung Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama Kalimantan Barat yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI untuk suntikan dosis kedua, 19-21 Agustus 2021.
Wanita 29 tahun ini beranggapan, dengan adanya kata “Lintas Agama” artinya peserta vaksinasi bisa berasal dari kalangan manapun. Bukan hanya untuk kelompok atau kalangan agama tertentu.
Sebelumnya, Rahel mencari informasi tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di website Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. Di laman itu Rahel menemukan jadwal beberapa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak.
“Saya lihat di situ ada vaksinasi lintas agama. Berarti itu kan terbuka untuk semua, berbagai agama akan diterima,” kata Rahel saat diwawancarai jurnalis MyKalbar.com di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat, 20 Agustus 2021.
Dugaan Rahel tidak meleset. Berbekal surat keterangan sudah divaksin dosis pertama, Rahel diterima petugas untuk disuntik vaksin dosis kedua. “Pelayanannya bagus, administrasi lancar. Enaklah, tidak ribet,” kata Rahel yang menganut agama Kristen.
Warga Jalan Adi Sucipto ini merupakan karyawan laboratorium klinik swasta di Kota Pontianak. Meski mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan Muhammadiyah, Rahel mengaku tidak begitu mengenal organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini.
“Kalau organisasinya saya kurang mengetahui. Yang saya tahu universitasnya, karena Universitas Muhammadiyah ada kerja sama dengan laboratorium tempat saya bekerja,” kata Rahel.
Secara kelembagaan, apresiasi kepada Muhammadiyah disampaikan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kalimantan Barat atas pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama Kalimantan Barat.
Ketua Pengurus Daerah Permabudhi Kalbar, dr. Ali Fuchih Siauw, M.Repro., Sp. And menyampaikan apresiasi dengan memberikan piagam ucapan terima kasih kepada PWM Kalbar saat meninjau pelaksanaan vaksinasi dosis kedua di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat, 20 Agustus 2021.
Menurut dr. Ali, dengan vaksinasi lintas agama ini hubungan antarumat beragama akan semakin erat. “Kita bisa menjalin silaturahmi yang lebih dekat. Setiap ada kegiatan kita akan bersama-sama,” katanya.
Ia menilai, kerja sama antarumat beragama akan berdampak bagi kehidupan masyarakat untuk hidup lebih harmonis. “Ini akan lebih baik untuk masyarakat, khususnya di Kalbar ini,” kata dr. Ali.
Permabudhi Kalbar turut serta dalam mensukseskan vaksinasi lintas agama, dengan mensosialisasikan kegiatan ini kepada umat Buddha di Kalbar. Tujuannya agar umat Buddha juga meramaikan kegiatan ini sekaligus mendukung program vaksinasi yang digalakkan pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19.
Ketua Panitia Pengarah Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama Kalbar, Dr. Samsul Hidayat, MA bersyukur sampai dengan hari Jumat ini, pelaksanaan vaksinasi lintas agama berjalan tanpa hambatan.
Pada pelaksanaan vaksinasi dosis pertama 15-18 Juli 2021 lalu, pesertanya mencapai 3.434 orang. Dari jumlah tersebut sekitar 1.300 orang atau lebih dari sepertiganya, merupakan warga nonmuslim. Sementara vaksinasi dosis kedua, sampai dengan hari kedua ini total pesertanya mencapai 1.478 orang.
Wakil Ketua PWM Kalbar ini mengungkapkan, vaksinasi lintas agama merupakan instruksi dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. “Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib, tidak ada masalah krusial di lapangan. Karena kita melakukan kegiatan ini dengan koordinasi yang matang,” katanya.
Samsul menjelaskan, spirit dari vaksinasi lintas agama adalah meningkatkan harmoni antarumat beragama melalui bidang kesehatan. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Muhammadiyah Kalbar, instruksi PP Muhammadiyah itu langsung dieksekusi agar dirasakan manfaatnya oleh umat beragama di Kalbar.
“Vaksinasi lintas agama selain bagian untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, juga merupakan ikhtiar kita untuk membangun kerukunan umat beragama melalui bidang kesehatan,” kata Samsul yang juga Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.
Menurut Samsul, di balik pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, ternyata menguatkan kebersamaan manusia tanpa memandang latar belakang agamanya. “Dalam rangka mengatasi pandemi, kita bersatu tanpa mengenal suku dan agama dalam melaksanakan amanat pemerintah agar warga Indonesia ini segera divaksin,” paparnya.
Dengan semangat kebersamaan ini pula, PWM Kalbar mengajak kelompok lintas agama di Kalbar untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi massal ini. Selain komunikasi yang telah terjalin sebelumnya, secara formal PWM Kalbar juga menyurati kelompok lintas agama agar mengundang umatnya menjadi peserta Vaksinasi Covid-19 Lintas Agama Kalimantan Barat.
“Kita tidak memasang target jumlah peserta, kita buka pendaftaran secara online, siapapun boleh mendaftar. Ternyata animonya sangat tinggi, termasuk peserta nonmuslim yang mencapai sepertiga dari total peserta,” kata Samsul.
Merujuk data tersebut, Samsul menilai tujuan dari kegiatan vaksinasi lintas agama ini telah tercapai. “Umat agama Kristen, Hindu, Buddha, juga banyak yang ikut. Kalau sukunya, Tionghoa, Dayak, juga banyak. Sehingga kegiatan ini telah berhasil menggambarkan pluralitas dan heterogenitas, dan kegiatan ini di-support oleh masyarakat,” ujarnya.