MYKALBAR.COM – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalimantan Barat bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) tengah melaksanakan program Desa Ramah Perempuah Peduli Anak (DRPPA).
Bekerja sama dengan Kantor Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL) di Kabupaten Mempawah dan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Barat, diadakan Focus Group Discussion selama 2 hari pada Rabu hingga Kamis, 14-15 Agustus 2024.
Diskusi dihadiri 10 orang perangkat desa yang terdiri atas Kasi Pemerintahan, Ketua PKK sekaligus Dewan Pimpinan Daerah Terpilih, Kepala Dusun, hingga Forum Anak dan tokoh masyarakat lain. Dikawal langsung oleh Sekretaris Desa SBBL, Gustam, kegiatan membahas capaian keberhasilan pelaksanaan DRPPA di Mempawah yang membanggakan.
Disampaikan Dr. Muntazhimah, M.Pd dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah bahwa KemenPPPA sangat mengapresiasi capaian program DRPPA di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini.
“KemenPPPA berharap Mempawah mampu menularkan program-programnya yang gemilang ke desa-desa tetangga SBBL. Tentu nantinya diharapkan semoga SDM dan sumber daya lain di SBBL bisa semakin mumpuni, semakin baik, semakin bagus untuk pembangunan desa berperspektif anak kedepannya,” kata Muntazhimah dalam sambutannya.
Sekretaris Desa SBBL, Gustam menyampaikan dalam laporan capaian indikator DRPPA-nya bahwa desa SBBL saat ini tengah menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
“Selama dua tahun pelaksanaan DRPPA di SBBL, sudah banyak yang diupayakan dan harapannya dalam kesempatan kali ini SBBL dapat menguatkan upaya penyetaraan gender khususnya dalam upaya pembangunan Desa dan peningkatan kesejahteraan hidup warga desa,” sampai Gustam.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah satu dari lima arahan presiden. Kelima prioritas kerja Presiden periode 2019 sampai dengan 202a4 berisikan fokus kerja untuk mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastuktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja, reformasi birokrasi, hingga APBN yang fokus dan tepat sasaran.
Kegiatan DRPPA merupakan implementasi dalam upaya penguatan SDM untuk pembangunan sosial kemasyarakatan, pembangunan politik, pembangunan berbangsa dan bernegara hingga pembangunan yang mengkomunikasikan keberlanjuutan hidup terutama anak dan perempuan.
Andina Nurul Wahidah, M.Pd. selaku Koordinator Tim DRPPA di Kabupaten Mempawah, menyampaikan “Rencana Aksi Desa (RAD) ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan asesmen awal dan pelatihan tokoh agama dan tokoh masyarakat (toga-toma) yang telah dilakukan bulan Mei 2024.
Hasil dari RAD ini akan ditindaklanjuti dalam RTL sesuai kebutuhan masing-masing setiap desa.
“Kami senantiasa berharap Kalimantan Barat terus berupaya maju mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, tidak ada lagi diskriminasi dan kekerasan pada perempuan dan anak,” terangnya.
Nasyiatul Aisyiyah mengambil peran untuk bersinergi dengan berbagai pihak dimulai dengan KemenPPPA untuk dukungannya memperkuat posisi ibu dan anak karena perempuan dan anak yang berdaya menjadi landasan kuat pembangunan dan pemberdayaan desa dengan mendorong pihak desa mengoptimalkan kerja menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju. (tita)