MYKALBAR.COM, Pontianak, Wajahnya menunjukkan kalau dia beretnis Tionghoa. Matanya sipit. Raut mukanya berparas oriental. Ruli nama panggilannya.
Ruli (38) tahun beralamat di daerah Sungai Jawi. Ia terlihat bersemangat saat akan divaksin. Ia melangkah dengan tenang menghampiri meja vaksinator. Seorang petugas vaksin pun langsung mempersilakan duduk dan memvaksin Ruli dengan sigap. Selesai disuntik vaksin, Ruli bergegas menuju meja pengumpulan berkas. Kemudian, ia pun dipersilakan menunggu 15 menit setelah divaksin.
Lima belas menit berlalu, namanya kemudian dipanggil petugas untuk pengambilan sertifikat vaksin. Ia begitu senang menerima kertas sertifikat dari petugas.
Ruli tampak tergesa-gesa keluar dari Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP).
“Saya mau buru-buru buka toko,” kata Ruli saat diwawancarai jurnalis mykalbar.com.
Ruli merupakan salah satu lelaki Tionghoa yang mengikuti vaksin lintas agama yang diselenggarakan oleh PW Muhammadiyah Kalimantan Barat. Menurut Ruli program vaksinasi lintas agama yang diselenggarakan Muhammadiyah ini sangat bagus dan cepat.
“Dari proses masuk sampai selesai divaksin hanya butuh waktu 30 menit, luar biasa, lebih cepat dibandingkan proses vaksin dosis kesatu” ujar Ruli.
Hal senada juga diungkapkan Felicia (22) tahun yang beralamat di Paris 2 Pontianak. Perempuan Tionghoa ini menyatakan senang mengikuti vaksin lintas agama di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Felicia mengapresiasi vaksinasi yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Kalbar.
“Vaksin Muhammadiyah itu sangat baik ya. Soalnya dari berbagai agama bisa ikut. Kapasitas gedungnya juga besar sehingga bisa lebih banyak orang dapat divaksin,” ungkap Felicia.