MYKALBAR.COM, PONTIANAK – Sekertaris Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kalbar, Rolly Pirdian, memaknai Sumpah Pemuda sebagai perjuangan bersama pemuda Indonesia. Perjuangan pemuda di masa lalu terus dilanjutkan oleh pemuda di era milenial ini.
“Memperjuangkan terciptanya nilai persatuan di republik ini dan sejarah panjang telah mencatat, apa yang mereka lakukan semata-mata untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia,” kata Rolly kepada reporter MyKalbar.com melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (27/10) pukul 23:17 WIB.
Rolly mengatakan, pertanyaannya apakah di era milenial ini pemuda masih memikirkan hal yang sama seperti Boedi Oetomo dan Wage Roedolf Soepratman. Atau setidaknya pemuda masa kini tergerak melalui karya-karya mereka.
“Ataukah justru mereka terperangkap dalam hedonisme dan pragmatisme pada zaman sekarang ini,” ungkapnya.
Di era milenial saat ini kemajuan teknologi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti apalagi dihindari. Kenyataannya menurut Rolly, bahwa teknologi berhasil mengubah dunia. Bahkan teknologi membawa perubahan pada bangsa ini.
“Yang demikian menjadi bukti bahwa justru kemajuan teknologi seperti internet, berhasil menjadi sarana yang mengubah kebiasaan, cara berkomunikasi atau perilaku para penggunanya di era digital saat ini,” tambahnya
Hanya yang menjadi masalah saat ini adalah generasi milenial selalu mengerjakan sesuatu serba instan. “Mereka tidak terbiasa berproses yang menyebabkan tidak mampu membangun mental-mental yang kuat dan cenderung cepat mengeluh. Sehingga yang terjadi adalah menjadikan pemuda bermental instan. Mental ini sangat berbahaya buat generasi saat ini,” ujar Rolly.
Khususnya bagi kader persyarikatan, Rolly berpesan agar pemuda menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna sesuai dengan tujuan dan cita-cita luhur pendiri Muhammadiyah.
Pemuda Muhammadiyah mengajak semua elemen pemuda untuk selalu membuka ruang diskusi, ruang kreativitas dan ruang inovasi.
“Hal ini diharapkan para pemuda dapat lebih kritis membangun narasi-narasi yang positif dan mampu menjadi problem solving. Serta mengisi kemerdekaan dan melanjutkan semangat dan cita-cita untuk memperkuat dan mempersatukan kembali semangat kebhinnekaan dalam bingkai NKRI,” katanya.
Menurut Rolly, semangat kepemudaan sekarang akan berbeda dengan semangat pemuda di zaman kemerdekaan. “Para pemuda saat ini harus memanfaatkan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Dengan teknologi tersebut akan mempermudah semua kegiatan pada sendi kehidupan bermasyarakat,” katanya menutup wawancara.
Penulis: Wisnu Widyantoro