MYKALBAR.COM – Upaya Muhammadiyah memperkuat syiar di era digital kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi Zona II (Wilayah Barat). Kegiatan ini berlangsung di Narita Hotel, Tangerang, pada 29–31 Agustus 2025 dengan menghadirkan 62 peserta dari 24 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di kawasan Indonesia Barat.
Pelatihan yang diinisiasi Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) ini merupakan batch II, setelah sebelumnya dilaksanakan di Makassar pada pertengahan Agustus lalu. Peserta berasal dari kalangan sekretaris dan staf digital PWM, termasuk perwakilan Kalimantan Barat, yakni Uray Muhammad Amin yang menjabat Wakil Sekretaris PWM Kalbar dan samsul .
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin, menekankan bahwa reputasi digital adalah pintu masuk agar Muhammadiyah lebih dikenal luas. “Muhammadiyah bukan organisasi terbesar di dunia. Yang terbesar adalah Google, karena ia punya kemanfaatan bagi anggotanya. Muhammadiyah pun harus dikenal. Untuk dikenal, kita perlu syiar,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Menurut Izzul, syiar digital merupakan kebutuhan yang tak bisa dihindari di tengah perkembangan zaman. Ia menilai pelatihan ini menjadi relevan sekaligus strategis untuk menjawab tantangan tersebut. “Kita sudah memasuki era itu. Maka acara pelatihan ini sangat penting,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur PSDM Muhammadiyah, Choirul Fajri, menyoroti pentingnya tata kelola informasi agar narasi dakwah Muhammadiyah mampu hadir di ruang digital. “Saat ini, kanal resmi Muhammadiyah belum banyak muncul ketika masyarakat mencari kata kunci keagamaan tertentu. Ini menjadi tantangan. Karena itu pimpinan Muhammadiyah harus menguatkan syiar digital,” jelasnya.
Choirul yang juga Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (APIK PTMA) menyebutkan, pasca-pelatihan akan dilakukan pemantauan dan pendampingan secara berkelanjutan. “Kita bergerak bersama dan maju bersama,” tegasnya.
Selama tiga hari, peserta dibimbing langsung oleh dosen-dosen PTMA yang tergabung dalam APIK PTMA. Antusiasme peserta pun terlihat tinggi. Banyak berharap pelatihan serupa dapat diteruskan hingga ke tingkat daerah, cabang, bahkan amal usaha Muhammadiyah.
Dengan semangat kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, Muhammadiyah optimistis mampu memperluas jangkauan syiar serta memperkuat reputasi organisasi di ranah digital