xvideo hot housewife fucking younger guy. xxnx endless blowjb at work. sluty girl
Helman Fachri, Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Periode 2008-2020
Spread the love

Oleh: Helman Fachri
Rektor UMP Periode 2008-2020 (3 Periode)

MYKALBAR.COM – “Kapan ya halaman kampus kita dipenuhi mobil dan sepeda motor?” Pertanyaan itu disampaikan Untad Dharmawan, satu di antara tokoh pendiri Universitas Muhammadiyah Pontianak, selanjutnya disingkat UMP.

Untad Dharmawan adalah penyusun proposal pendirian UMP, bersama almarhum HM. Ali Nasrun dan almarhum Muiszudin. Pertanyaan itu disampaikan Untad 30 tahun silam.

Saya sendiri (penulis) juga bergaul akrab dengan almarhum Untad sejak proses penyusunan dan terlibat dalam proses persiapan pendirian bersama tokoh Muhammadiyah dan tokoh Islam saat itu.

Saya tahu betul akan perjuangan dan perngorbanan ketiganya serta para tokoh lain demi mewujudkan berdirinya sebuah universitas Islam di Kalbar dengan spirit Muhammadiyah.

Perjuangan itu berlangsung kurang lebih selama tiga tahun (1987-1990), hingga terwujudnya kampus Islam di Kalbar pada bulan Oktober 1990 dengan nama Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Pada 4 tahun pertama, para pendiri yang terdiri atas tokoh Muhammadiyah maupun tokoh Islam lainnya, terlibat dalam kepemimpinan struktural di UMP.

Dengan spirit Muhammadiyah, mereka bahu membahu berkorban waktu dan finansial untuk menutup cost baik biaya rutin maupun pengembangan kampus. Terberat adalah membayar cicilan utang pembelian gedung olahraga yang sekarang kita tempati.

Hal-hal penting menyangkut masalah krusial dibahas dalam rapat khusus/rapat dapo’ di rumah alm Ishaq Saleh (Sekretaris PWM Kalbar saat itu). Banyak dosen yang mengajar, termasuk dosen Universitas Tanjungpura (Untan), tidak mau dibayar atau menginfakkan kembali honornya kepada UMP.

Para dosen dan tendik yang bergabung di UMP tahun 1990-2000-an merasakan betul kesulitan di masa itu. Tidak heran banyak tenaga yang pergi, baik itu dosen maupun tenaga kependidikan (tendik). Kondisi ini pernah membuat saya dan almarhum Ali Nasrun menangis.

Saya mengatakan ke almarhum “Bapak hanya mengerti dan paham tapi tidak merasakan. Tetapi akhirnya kami menyadari akan spirit pendirian: Tawakkal alallah, pasti ada jalan keluar.

Dosen maupun tendik yang bertahan adalah mereka yang yakin dengan spirit Muhammadiyah dalam mengembangkan lembaga untuk kemaslahatan ummat. Kenyataannya, mereka yang pergi juga tidak sesukses yang bertahan.

Justru para dosen dan tendik yang bertahan sukses mengantar putra-putri mereka ke jenjang pendidikan tinggi. Ada tendik tukang bersih-bersih, anaknya sukses menjadi dosen teknik di Untan, ada yang jadi PNS, BUMN dan banyak lagi. Bukankah semua karena keikhlasan mengabdi sehingga berkah dalam hidup?

Kini mobil-mobil mewah dan berbagai jenis sepeda motor menenuhi halaman kampus. Saya teringat kembali dengan pertanyaan almarhum Untad Dharmawan di awal tulisan ini.

Pertanyaan itu muncul karena 30 tahun silam, halaman kampus UMP hanya terisi sepeda motor pegawai UMP dalam kondisi yang tidak layak. Syukur-syukur bisa sampai ke kampus. Demikian pula mahasiswanya.

Bersyukurlah kondisi sekarang sudah jauh lebih baik. Semua ini terwujud dari semangat pendirian ke semangat pembangunan (terutama generasi ke-2 dan seterusnya), semangat berkarya, semangat menciptakan legacy, semangat Al- Maun dan Al-Ashar.

Ide tulisan ini bermula dari telepon Pak Hastiadi yang mengungkapkan perasaan atas kepergian Untad Dharmawan, satu di antara tokoh pendiri UMP yang wafat pada Jumat, 14 Juni 2024.

kimberly cybersex model.porndigger
http://xxvideos.one amateur jerking huge cock.
tamil sex