MYKALBAR – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Musycab) Gabungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Se-Kota Pontianak Tahun 2023.
Musycab gabungan ini dilaksanakan di Kampus Politeknik Aisyiyah (Polita) Pontianak, Jalan Ampera, Kota Pontianak, Sabtu 22 Juli 2023.
Selain dihadiri Wali Kota Pontianak, pembukaan musycab juga dihadiri oleh Sekretaris PWM Kalbar Ahmad Zaini dan Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Firdaus Zar’in, serta sejumlah tokoh lainnya.
Ketua PDM Kota Pontianak Drs. H. Musa mengatakan, musycab PCM maupun PCA biasanya dilaksanakan secara terpisah di masing-masing cabang.
Ada beberapa pertimbangan, sehingga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Pontianak melaksanakan musycab secara bersamaan. Di antaranya efektivitas secara waktu, tenaga, maupun anggaran.
Namun Musa memastikan bahwa pelaksanaan musycab gabungan ini tidak melanggar ketentuan AD dan ART Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
“Insyaallah tidak melanggar AD-ART karena pemilihan ketua diserahkan ke kamar (PCM/PCA) masing-masing,” kata Musa.
Bahkan menurutnya, musycab gabungan ini menjadi lebih meriah karena dihadiri lebih banyak peserta se-Kota Pontianak.
“Musycab gabungan menghadirkan suasana yang lebih nyaman, dan lebih terasa kekeluargaan,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa di Kota Pontianak telah ada kepengurusan cabang Muhammadiyah di enam kecamatan. Namun di tingkat kelurahan baru ada 12 ranting Muhammadiyah dari 29 kelurahan yang ada.
Ia pun mengakui bahwa kondisi ini akan menjadi kerja berat bagi Muhammadiyah untuk membentuk Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di semua kelurahan. Sementara ini baru di Pontianak Barat yang setiap kelurahannya ada PRM.
Di akhir sambutannya, Musa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Pontianak yang sejak dahulu memberi support bagi gerakan Muhammadiyah.
“PDM akan membersamai pemkot dalam suka dan duka,” kata Musa.
Ia juga berterima kasih kepada ortom yang semangat mendukung terlaksananya musycab gabungan.
Musa menegaskan bahwa Muhammadiyah sudah mengambil posisi tidak memihak kepada kelompok politik tertentu pada Pemilu 2024. “Untuk 2024, Muhammadiyah tidak akan ke mana-mana, tetapi Muhammadiyah akan ada di mana-mana,” tegasnya.
Pelaksanaan musycab gabungan juga mendapatkan apresiasi dari Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Pontianak, Yumi Pariyanti.
Ia menilai musycab tahun 2023 ini, sebagai sesuatu yang luar biasa. “Kami anggap ini sangat luar biasa, terima kasih kepada PDM dan panitia,” katanya.
Yumi mengajak kepada kader-kader Aisyiyah untuk meneladani Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad.
Ia mengatakan, Nabi Muhammad telah berjuang mengangkat dan memberi peran yang sama kepada perempuan di ranah publik. Perjuangan Nabi Muhammad bisa berhasil tidak lepas dari peran sosok perempuan bernama Aisyah.
Dari Aisyah, apa yang disampaikan Nabi Muhammad bisa tersebar ke umat Islam hingga masa sekarang. Spirit inilah yang menurutnya harus ada dalam diri kader Aisyiyah.
“Aisyah selain sebagai istri Nabi, juga menyampaikan ilmu-ilmu yang didapat dari Nabi Muhammad,” katanya.
Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Pontianak berisi sejumlah agenda penting di antaranya laporan pertanggungjawaban, pemilihan pimpinan, dan perumusan program.