MYKALBAR.COM – Masjid Muhammadiyah Al Furqon, Jalan Parit H. Husin 2 Kota Pontianak menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Salat Iduladha 1444 H pada Rabu, 28 Juni 2023. Menurut Sekretaris PWM Kalbar Ahmad Zaini, S.Pi, M.Pd. diperkirakan jamaah yang hadir untuk salat Iduladha di sana sebanyak 1.500 orang memadati masjid dan halaman masjid.
Lebih lanjut Ahmad Zaini, S.Pi, M.Pd. mengemukakan saat pukul 06.35 halaman Masjid Muhammadiyah Al Furqon ini sudah dipadati jemaah sehingga jemaah yang baru hadir diarahkan masuk ke dalam masjid yang akhirnya ruangan dalam masjid juga penuh. Halaman Masjid Muhammadiyah Al Furqon juga halaman SMA Muhammadiyah 1 Pontianak ini sebagai lokasi alternatif bagi warga Muhammadiyah Kota Pontianak untuk melaksanakan salat Id. Salat Id di Masjid Muhammadiyah Al Furqon, Jalan Parit H Husin 2 ini diimami oleh H. Bahrulmadzi, S.E. dengan Khatib H. Sahid Hamdan, M.Pd.I.
Dalam khutbahnya H. Sahid Hamdan, M.Pd.I menyampaikan pesan-pesan untuk meneladani Nabi Ibrahim dalam berkurban dan dalam berdoa kepada Allah. Salah satu pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah perintah Allah agar dia menyembelih Nabi Ismail, anak satu-satunya waktu itu. Beruntungnya Nabi Ibrahim selalu berdoa untuk dianugerahkan anak yang saleh sebagaimana yang diceritakan dalam QS As Shaffat: 100 “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”
Menurut H. Sahid Hamdan, M.Pd.I buah doa Nabi Ibrahim ini adalah lahir seorang anak saleh bernama Ismail. Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya, Ismail menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
“Kita harus belajar dari sikap Ismail yang akan disembelih oleh ayahnya, remaja ini tidak lari dan tidak melawan orang tuanya. Ismail paham kalau penyembelihan yang bermakna kematian ini adalah perintah Allah maka dia pun akan menaati perintah tersebut,” jelas H. Sahid Hamdan, M.Pd.I.
“Prinsip ini senantiasa kita jadikan contoh dalam mendidik anak-anak agar memiliki ilmu agama dan iman,” ujar H. Sahid Hamdan, M.Pd.I.
Lebih lanjut H. Sahid Hamdan, M.Pd.I. mengemukakan pengorbanan Nabi Ibrahim ini menjadi teladan bagaimana menjalankan ketaatan, kepatuhan, dan keikhlasan kepada Allah.
Menurut H. Sahid Hamdan, M.Pd.I. dalam konteks hari ini masih saja ada oknum pejabat yang mengorbankan kepentingan rakyat dan kepentingan bangsa dan negara demi kepentingan pribadinya. Seringkali jabatan itu bukan lagi untuk pengorbanan masyarakat, rakyat, dan negara akan tetapi alat untuk mencari korban dan jabatan yang mereka peroleh mereka halalkan segala cara dengan saling sikut kawan serta menggunting dalam lipatan.
“Menjadikan jabatannya sebagai kesempatan dan alat kekuasaan untuk membela para kroni-koni dan menegakkan hukum dengan tegas kepada orang yang bukan dalam kelompoknya,” ungkap H. Sahid Hamdan, M.Pd.I.
“Pemimpin dalam Islam adalah perjuangan dan pengorbanan demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat dan bangsa sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim,” jelas H. Sahid Hamdan, M.Pd.I.