Penulis: Nurhadianto Pahmi*
Optimis hadapi Covid19 menuju sukses Muktamar ke-48 Muhammadiyah adalah tema yang diangkat pada Tanwir Muhammadiyah tahun 2021 ini. Narasi yang dihadirkan sangat memberi harapan yang besar bagi regenerasi dan suksesi persyarikatan yang usianya telah melampaui satu abad ini. Rasa optimis di masa yang krisis adalah pecutan dan obat yang sangat diperlukan agar jiwa-jiwa kader muhammadiyah tidak terlelap atau bahkan mati di hantam oleh pandemi yang sudah sangat lama berpesta pora di tanah negeri ini.
Ketua umum PP Muhammadiyah, yaitu Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M. Si menyampaikan dalam pidato pembukaan tanwir Muhammadiyah 2021 bahwa “Narasi optimis dikedepankan agar segenap anggota Muhammadiyah maupun warga bangsa memiliki alam pikiran dan sikap yang baik dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 maupun dalam menghadapai masalah- masalah kehidupan lainnya”. Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa “Usaha mengatasi pandemi ini merupakan komitmen dan tanggungjawab bersama. Konsistensi melaksanakan PPKM, disiplin menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan berbagai langkah lainnya merupakan keniscayaan dalam mengatasi pandemi ini. Segala ikhtiar maksimal yang bersifat rasional-ilmiah dan spiritual-ruhaniah harus terus dilakukan sebagai jalan jihad untuk mengakhirinya”
Alam fikiran dan sikap yang baik menjadi kekuatan warga persayarikatan untuk terus berjuang dan melawan covid19. Karakter tersebut memiliki peran yang signifikan dalam menebar rasa kemanusiaan, rasa peduli, dan saling melindungi sehingga rakyat Indonesia benar-benar merasakan kehadiran Muhammadiyah untuk berjuang membebaskan Indonesia dari musibah pandemi ini. Mewujudkan hal tersebut memerlukan komitmen dan tanggungjawab bersama secara konsisten dan terus menerus serta disiplin. Muhammadiyah Kalimantan Barat adalah lokus kecil dari rumah besasr Muhammadiyah yang sudah mendunia untuk menghadirkan gerakan Taawun atau saling tolong menolong dalan mengerjakan kebajikan dan takwa yang diimplementasikan pada masyarakat Kalimantan Barat di masa pandemi.
Gerakan Taawun Muhammadiyah Kalimantan Barat dapat disinergikan bersama Amal usaha Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah, seperti yang sudah dilakukan yaitu vaksinasi lintas agama, vaksinasi bersama polresta, shelter isoman, peduli warga terdampak covid, peduli isoman, dan berbagai kegiatan lainnya yang bersifat webinar, dialog serta pelatihan yang di komandoi oleh Muhammadiyah Covid Comman cebter Kalimantan Barat. Semangat ini jangan sampai hilang atau berkurang, kegiatan Taawun untuk negeri ini diharapkan dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan dengan tentu didukung oleh berbagai elemen dan stakeholder.
Masih mengutip pidato pembukaan Tanwir, disampaikan bahwa “Islam Jalan Tengah. Muhammadiyah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan masalah kehidupan lainnya selama ini mengembangkan sikap tengahan antara pendekatan “rasional-ilmiah” dan “spiritual-ruhaniah” dengan pendekatan bayani, burhani, dan irfani yang saling terhubung. Itulah Muhammadiyah Jalan Tengah. Sikap wasathiyah Muhammadiyah dalam memandang dan menyikapi pandemi Covid-19 maupun masalah kehidupan lainnya merujuk pada asas interkoneksitas “Maqāṣidu asy-Syarī‘ah”. Aspek “ḥifẓ an-nafs” (menjaga jiwa), “ḥifẓ al-‘aql” (menjaga akal), “ḥifẓ al-māl” (menjaga harta), dan “ḥifẓ an-nasl” (menjaga keturunan) merupakan satu kesatuan yang terhubung dengan dan memiliki fondasi kuat pada “ḥifẓ ad-dīn” (menjaga agama). Kelimanya tidak dapat dipisahkan apalagi dipertentangkan, tetapi satu kesatuan utuh berfondasikan “ar-Rujū’ ilā al-Qur’ān wa as-Sunnah” dan ijtihad untuk menjawab problematika zaman”
Muhammadiyah menempatkan diri sebagai organisasi yang mengepankan rasional-ilmiah dan spiritual-ruhaniah dalam menyikapi perkembangan covid19, artinya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peran penting dalam menjelaskan dan memaparkan kepada masyarakat luar tentang bahaya dan solusi dalam melawan pandemic ini dengan tetap menjunjung tinggi keutamaan ibadah yang dikaji secara bayani, burhani dan irfani. Tanwir Muhammadiyah 2021 ini diharapkan mampu memberikan booster Imun bagi rakyat Indonesia untuk kelaur dari masa sulit dan masa kelam pandemi Covid19 ini. Karena umat Islam dan rakyat Indonesia tidak pernah meragukan kehadiran dan peran Muhammadiyah yang telah lama menjadi Pasak Persatuan umat untuk Indonesia yang berkemajuan dan sukses. KH. Ahmad Dahlan berpesan “Tidak menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain; Tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik; Tidak sombong dan tidak berbesar hati jika menerima pujian; Tidak jubria (ujub, kikir, dan ria); Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni; dan Bersungguh hati terhadap pendirian.”. kemudian pesan ini dilanjutkan oleh KH. Haedar Nashir “Muhammadiyah-Aisyiyah sungguh memiliki daya hidup yang luar biasa. Itulah etos dakwah dan tajdid yang lahir dari jiwa Islam berkemajuan! “
Bersama kita renungkan!
Fastabiqul khairat.
*Ketua PW. Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Barat