xvideo hot housewife fucking younger guy. xxnx endless blowjb at work. sluty girl
Diskusi "September Hitam" oleh BEM UM Pontianak digelar di Kopitiam 1/2 Sepakat 2 pada Jumat, 19 September 2025. Dialog ini mengusung tema membongkar tragedi masa lalu dari sudut pandang hukum, kemanusiaan, dan konspirasi kekuasaan.
Spread the love

Penulis: Rizky Kurniawan

MYKALBAR.COM – Kabinet Radikal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak menyelenggarakan diskusi bertajuk “Membongkar September Hitam dalam Perspektif Hukum, Kemanusiaan, dan Konspirasi Kekuasaan.”

Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, yaitu Dosen FH UM Pontianak Denie Amiruddin, S.H., M.H., Aktivis Sosial Hermawansyah, dan Aktivis Ikram Hasrul, S.H. Diskusi ini dimoderatori oleh Menteri Politik, Hukum, dan HAM Kabinet Radikal, Percy Philosophy, di Kopitiam 1/2 Sepakat 2, Kota Pontianak, pada Jumat, 19 September 2025.

Dalam wawancara dengan  Percy Philosopy, dia menjelaskan alasan di balik pemilihan pemateri yang beragam ini.

“Ketika kita membongkar September hitam, tragedi-tragedi, isu-isu penindasan, pembungkaman, penghilangan aktivis, dan pelanggaran HAM berat, kita harus berawal dari perspektif hukum,” ujar Percy.

Menurutnya, isu-isu tersebut tidak bisa dilepaskan dari faktor hukum dan kebijakan yang bermasalah pada saat itu, yang menjadi pemicu utama masyarakat untuk bersuara dan melakukan aksi.

Ia menekankan bahwa hukum atau peraturan perundang-undangan yang menindas dan tidak berpihak kepada rakyat akan memantik api panas dan menimbulkan luka-luka sejarah yang mendalam.

Selain hukum, isu kemanusiaan juga menjadi fokus utama. Percy menjelaskan bahwa moral dan nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi prioritas dalam merancang sebuah kebijakan.

“Ketika negara mampu menghargai nilai-nilai kemanusiaan, maka negara akan berpikir dua kali dalam membuat kebijakan yang berdampak kepada masyarakat,” tegasnya.

Terakhir, perspektif konspirasi kekuasaan perlu dibongkar. Di era digital ini, kata Percy, mahasiswa sering dihadapkan pada informasi dan provokasi yang membuat mereka mempertanyakan apakah suara yang mereka sampaikan benar-benar murni atau hanya ditunggangi oleh kepentingan pihak lain. “Kita perlu membongkar siapa yang punya kepentingan, siapa yang pada saat ini mendalangi perusuhan dan yang sebagainya,” ujarnya.

Dengan mengakumulasikan ketiga aspek ini, mahasiswa dapat menyaring informasi dan menemukan solusi yang solutif.

Percy berharap para peserta diskusi dapat benar-benar merasakan dan memahami perjuangan para aktivis serta tragedi yang terjadi di masa lalu.

Dengan pemahaman ini, ia berharap mahasiswa dapat tergerak untuk menjadi social control (pengontrol sosial) yang mengawal pemerintah agar tetap berada di jalan yang lurus.

Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral sebagai agent of change (agen perubahan) untuk mencari solusi terbaik demi masa depan bangsa.

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman dari berbagai sudut pandang hukum, kemanusiaan, dan kekuasaan agar dapat merumuskan gagasan dan solusi yang konstruktif bagi bangsa.

kimberly cybersex model.porndigger
http://xxvideos.one amateur jerking huge cock.
tamil sex