MYKALBAR.COM, MEMPAWAH – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar, Dr Ikhsanudin, menyampaikan materi pengajian ahad pagi di Masjid Miftahul Huda di Desa Sambora, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Ahad (31/3/2019).
Dalam pengajian ini, Ikhsanudin menyampaikan tentang amal jariyah atau amal yang akan terus mengalir meski seseorang telah meninggal dunia. Sesuai hadis nabi, ada tiga amal jariyah yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh.
Dosen di Universitas Tanjungpura ini mengatakan, banyak tokoh Muhammadiyah yang bisa menjadi teladan dalam melakukan amal jariyah ini.
Misalnya saja KH Ahmad Dahlan dan Jenderal Sudirman yang amalnya tidak hanya dirasakan di lingkungan persyarikatan, melainkan dirasakan oleh segenap masyarakat Indonesia.
Sementara di lingkungan Muhammadiyah Kalbar sendiri, tokoh yang bisa jadi teladan di antaranya Mawardi H Djafar dan Muin Idris. Amal jariyah kedua tokoh ini antara lain lembaga pendidikan dan Masjid Miftahul Huda yang pagi itu menjadi tempat pengajian.
“Di saat mereka sudah tiada, kita masih terus mempelajari tentang mereka, perjuangan mereka. Apakah kalau kita meninggal nanti, kita juga akan seperti mereka. Apakah orang-orang yang masih hidup masih mengingat kita,” ujar Ikhsanudin.
Ikhsanudin kemudian mengingatkan bahwa kematian bisa datang kapan saja kepada siapa saja, tidak kenal tua atau muda. “Mengingat mati bukan pekerjaan orang tua. Karena mati bisa dating kapan saja, 20 tahun lagi, dua tahun lagi, atau dua jam lagi,” katanya.
Maka ia mengajak, khususnya kepada jamaah pengajian, untuk senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian. Antara lain dengan melakukan ajaran Nabi Muhammad yaitu amal jariyah yang tidak akan putus pahalanya.