xvideo hot housewife fucking younger guy. xxnx endless blowjb at work. sluty girl
Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim saat membuka Musypimwil Muhammadiyah Kalbar 2024 di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalbar, Sabtu, 21 September 2024.
Spread the love

MYKALBAR.COM – Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Kalimantan Barat tahun 2024 resmi digelar pada hari Sabtu, 21 September 2024, di Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalbar, Jl. Arteri Supadio, Kubu Raya.

Acara ini dilaksanakan secara daring dan luring, dengan melibatkan total 143 peserta dari berbagai unsur pimpinan Muhammadiyah.

Acara Musypimwil dihadiri oleh 13 anggota pimpinan wilayah, penasihat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Kalimantan Barat, Ortom tingkat wilayah, serta unsur pembantu pimpinan lainnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, Dr. Pabali Musa, M.Ag., menyampaikan bahwa agenda utama pertemuan ini adalah menetapkan anggota tanwir, menetapkan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalimantan Barat sebagai anggota PWM, serta membahas dinamika sosial dan politik yang mempengaruhi perserikatan Muhammadiyah di Kalimantan Barat.

Salah satu momen penting dalam acara tersebut adalah kehadiran K.H. Dr. Muhammad Saad Ibrahim, Ketua PWM Jawa Timur 2015–2022 yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Saad secara langsung membuka Musypimwil dan memberikan sambutan yang penuh inspirasi serta pencerahan bagi para peserta. Dalam pidatonya, K.H. Dr. Saad Ibrahim mengulas sejarah pendirian Muhammadiyah dan gagasan besar yang dibawa oleh pendirinya, K.H. Ahmad Dahlan.

Menurut K.H. Dr. Saad Ibrahim, K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1911, sebelum mendirikan Muhammadiyah, telah mendirikan sebuah madrasah dengan kurikulum yang memadukan pelajaran agama dan sains, seperti geografi dan matematika.

Dari sinilah terlihat khitah Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan yang tidak hanya fokus pada pemahaman Alquran dan hadis, tetapi juga menekankan pentingnya ilmu sains.

K.H. Ahmad Dahlan dikenal sebagai sosok yang sangat menguasai ilmu Falak (astronomi), yang penting dalam penentuan arah kiblat, dan menjadi bagian dari perjalanan intelektual beliau sebelum akhirnya mendirikan Muhammadiyah.

Lebih lanjut, K.H. Dr. Saad Ibrahim menekankan pentingnya ayat “Iqra’, bismirabbik…” dalam Alquran, yang bukan hanya sekadar literasi biasa, melainkan literasi yang berbasis pada pengagungan dan tauhid kepada Allah.

Saad menjelaskan bahwa pada masa Golden Age Islam, kaum Muslimin mampu menguasai berbagai disiplin ilmu tanpa meninggalkan agama mereka. Hal ini berbeda dengan peradaban Barat yang mengalami kemajuan setelah memisahkan agama dari kehidupan publik.

Saat ini, dunia Barat cenderung “menuhankan” teknologi, sementara dunia Islam pernah berada pada puncak kejayaan karena memadukan wahyu dan sains.

K.H. Dr. Saad Ibrahim juga menyebut tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd, yang menjadi contoh nyata bagaimana umat Islam bisa menguasai sains tanpa mengesampingkan agama.

Ibnu Sina, dikenal sebagai pelopor kedokteran modern, sementara Ibnu Rusyd berjasa dalam pengembangan ilmu fikih dan astronomi yang bahkan diterima oleh peradaban Barat.

Melalui Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan membawa konsep “Second Golden Age”, sebuah era pencerahan baru yang lahir pada tahun 1912. Muhammadiyah terus memadukan wahyu dan sains, dan ini menjadi landasan model pendidikan modern Muhammadiyah, yang kini dikenal sebagai “Pesantrenisasi kampus dan kampusisasi pesantren.”

Konsep ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu menjembatani pendidikan agama dan ilmu pengetahuan modern demi kemajuan umat.

kimberly cybersex model.porndigger
http://xxvideos.one amateur jerking huge cock.
tamil sex