Penulis : Syahroni Pratama (Ketua Bidang Hikmah, Politik & Kebijakan Publik PK IMM Ibnu Khaldun)
SEMAKIN meningkatnya populasi penduduk dan pragmatisnya kebutuhan masyarakat menjadi tantangan generasi muda untuk bisa berpikir kritis. Maka sangat diperlukan adanya sebuah aktivitas praktis dalam menempa kesadaran dan pemikiran pemuda agar mampu menangkap permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa merupakan aktor utama yang paling mapan untuk mengambil peran ini. Keterlibatan mahasiswa sangat mempengaruhi suatu negara. Tidak cukup hanya duduk di bangku dan mendengarkan dosen, seorang mahasiswa harus mampu berpikir kritis.
Secara kontemporer pihak universitas membuat sebuah program Kuliah, Kerja, Usaha atau disingkat KKU. Program ini merupakan platform bagi mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok selama 1 bulan. Setiap kelompok akan ditempatkan di desa yang berbeda-beda. Di sinilah mahasiswa menyatu dan mengabdi dengan masyarakat setempat.
Kegiatan ini tidak sebatas membangun interaksi sosial dengan masyarakat, prioritas utamanya agar mahasiswa dapat menyusun metodologi gerakan praksis mulai dari liberasi gagasan, kristalisasi gerakan dan eksekusi dari gagasan yang sudah dikonstruksikan secara sistematik.
Mirisnya, secara empirik kegiatan KKU hanya improvisasi untuk mendapatkan nilai perkuliahan saja. Kegiatan maupun program kerja yang dijalankan juga selalu mengikuti pola yang sama seperti KKU sebelumnya.
Semestinya KKU ini dapat menjadi katalisator untuk melatih kepiawaian seseorang sehingga siap untuk menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat suatu saat nanti.
Seperti yang kita ketahui bahwasannya mahasiswa adalah pemuda yang akan menjadi regenerasi pemimpin di masa yang akan datang. Jadi, KKU harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencetak pemimpin berkualitas di masa yang akan datang.
Seharusnya sebelum pelepasan, mahasiswa diarahkan malalui dialektika atau seminar dengan mendatangkan para pakar aktivis yang kritis, paham metodologi pergerakan dan sudah berpengalaman.
Sehingga, mahasiswa dapat menjadi ideal seperti yang diharapkan masyarakat dan mampu membangun tatanan masyarakat yang sejahtera. Serta menambah jangka waktu KKU, karena tidak cukup hanya dalam 1 bulan kepiawaian seseorang dapat terbentuk secara masif.