MYKALBAR.COM – Dalam rangka memperingati milad ke-107, Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kubu Raya bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) mengadakan kegiatan senam kebugaran dan memberikan makanan bergizi seperti telur rebus dan kacang hijau kepada anak-anak TK.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan SMK Muhammadiyah Rasau Jaya ada Minggu 2 Juni 2024.
Ketua PDA Kubu Raya Azizah Mutiah SAG mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
“Kegiatan ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting di Kubu Raya,” Katanya.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam seribu hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan.
Dikatakannya, Stunting sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya asupan gizi yang cukup, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, serta akses yang terbatas ke layanan kesehatan.
“Dampak jangka panjang dari stunting meliputi gangguan perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari, dan potensi produktivitas ekonomi yang lebih rendah,” Jelasnya.
Oleh karena itu, Kata Dia upaya pencegahan dan penanganan stunting sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak-anak.
Diketahui, Aisyiyah didirikan pada 27 Rajab 1335 H atau 19 Mei 1917, organisasi perempuan Muhammadiyah ini berjuang melawan keterbatasan peran perempuan yang dulu hanya berada di ranah domestik.
Diprakarsai oleh K.H Ahmad Dahlan dan istrinya Nyai Siti Walidah, ‘Aisyiyah menyediakan pendidikan dan akses publik bagi perempuan Kauman, Yogyakarta.
Gerakan ini kemudian meluas hingga mancanegara, dengan 35 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah di tingkat provinsi, 460 Pimpinan Daerah di tingkat kabupaten, ribuan Pimpinan Cabang di tingkat kecamatan, dan puluhan ribu Pimpinan Ranting di tingkat desa.
Ada juga sepuluh Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah di berbagai negara seperti Mesir, Australia, Malaysia, Pakistan, Sudan, Taiwan, Turki, Hongkong, Jepang, dan Britania.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayyinah, menegaskan pentingnya peran ‘Aisyiyah dalam mengatasi berbagai masalah masyarakat dan bangsa dengan mengusung panji Islam Berkemajuan yang memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan.
Teologi Al Maun yang diajarkan Kyai Dahlan menjadi doktrin utama ‘Aisyiyah dalam memberantas kemiskinan, kebodohan, dan kejumudan.
“Mereka berusaha mengatasi masalah tanpa memandang agama, suku, bangsa, bahasa, atau warna kulit. ‘Aisyiyah berperan dalam bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, perlindungan perempuan dan anak, serta kepedulian terhadap kelompok marginal,” Katanya.
Dalam perjalanannya, ‘Aisyiyah menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks, seperti kemiskinan ekstrem, ketidakamanan pangan, dan konflik akibat perang di berbagai negara.
Isu-isu ini juga mempengaruhi Indonesia, dengan tingkat kemiskinan nasional yang masih tinggi dan meningkatnya kesenjangan ekonomi dan sosial.
Selain itu, konflik lahan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.
‘Aisyiyah menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi berbagai masalah ini, baik di tingkat nasional maupun global.
Melalui milad ke-107 ini, ‘Aisyiyah terus memperkuat komitmennya dalam dakwah kemanusiaan universal, mengingatkan masyarakat bahwa perempuan berkemajuan dalam perspektif Islam harus menjalankan peran keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan rahmatan lil alamin.
Mengusung tema “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta,”. Peringatan milad tahun ini diadakan pada 19 Mei 2024 di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Jawa Tengah.***