MYKALBAR.COM – Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyatakan permasalahan keluarga tidak hanya menyangkut masa depan umat, tetapi juga masa depan bangsa.
Amanat tersebut disampaikan Mu’ti saat Pembukaan Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Jumat, 12 Januari 2024.
“Ada gejala yang cukup serius di kalangan masyarakat dunia, termasuk yang ada di Indonesia, yaitu kecenderungan di mana banyak kalangan muda yang memilih tidak berkeluarga dengan berbagai alasan, yang sebagiannya berkaitan dengan alasan karier atau alasan lain yang bersifat fundamental, terutama yang berkaitan dengan pergeseran paradigma tentang makna keluarga dalam kehidupan masyarakat,” papar Abdul Mu’ti.
Tantangan lain yang tidak sederhana, yakni ketika banyak keluarga yang bermasalah, keluarga yang broken dengan segala konsekuensinya.
Nasyiatul Aisyiyah, menurut Abdul Mu’ti, telah memulai sebuah gerakan sesuai dengan karakter perempuan yang berkomitmen bahwa bangsa ini akan maju, kuat dan hebat bila keluarga sebagai komponen terkecil sanggup menjadi keluarga yang tangguh.
“Ini adalah peran-peran kebangsaan dalam jalur kultural seperti yang dikembangkan Nasyiatul Aisyah,” ujar Abdul Mu’ti.
Sebagai informasi, Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah diselenggarakan di Pontianak pada 12-14 Januari 2024. Tanwir I dilaksanakan satu tahun setelah periodisasi berjalan. Tanwir merupakan agenda musyawarah di bawah muktamar yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Tanwir I ini diikuti oleh 250 peserta perwakilan dari seluruh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah se-Indonesia. Hadir dalam pembukaan Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang memberi amanat dan membuka tanwir secara resmi, Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani PP Muhammadiyah Faiz Rafdhi, Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PP ‘Aisyiyah Rahmawati Husein, Wakil Sekretaris PP Aisyiyah Diyah Puspitarini, Ketua PWM Kalbar Pabali Musa, Ketua PWA Kalbar Yumi Harti, serta perwakilan organisasi otonom di Kalimantan Barat.